PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang berhasil mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan tanpa ada kendala layaknya tragedi yang terjadi pada pesawat Amerika Serikat.
HNW berharap WNI dan mereka yang berhasil dievakuasi dari Afghanistan mendapatkan hak sebagai Warga Negara.
Sementara itu, Pejabat KBRI yang masih bertugas di Kabul harus dipastikan terjaminnya keselamatan dan kelancaran kerjanya sebagaimana janji Taliban.
Selain itu, evakuasi ini bukan berarti Indonesia melarikan diri dari tanggung jawab dalam keterlibatannya untuk menghadirkan perdamaian dunia, tetapi sebagai perwujudan dari amanat konstitusi, yaitu melindungi seluruh Bangsa Indonesia yang berada di daerah konflik sesuai Pasal 21 UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri.
Baca Juga: Belajar dari Masa Lalu, Atta Halilintar Jawab Kekhawatiran Krisdayanti atas Kehamilan Aurel
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan hubungan baik antara Indonesia dengan Afghanistan dan Taliban, sudah sewajarnya Menlu bersikap konstruktif. Mendorong masyarakat dunia untuk membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan.
Pada saat yang sama, pemerintah melakukan pendekatan yang Menlu disebut sebagai: Afghan-Led dan Afghan-Owned, yaitu dengan mengedepankan maslahat dan kepentingan Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian dan solusi dengan melibatkan seluruh pihak di internal Afghanistan.
“Sikap Menlu yang bijak ini, penting disuarakan lebih serius dan lebih aktif melalui forum-forum internasional seperti di PBB maupun OKI dan karena de facto, sekarang Taliban yang menguasai Afghanistan, tetapi masih ada perlawanan,” katanya.
Baca Juga: Aplikasi Baru dari Polri, Bayar Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan Sambil Rebahan di Rumah
Ia mengatakan bahwa perlawanan tersebut berasal dari Panshir yang dipimpin Ahmad Mashood dan Wapres Amrullah Sholih. Oleh karena itu, penting bagi Kemenlu melakukan peran lobinya agar bisa menghindari perang terbuka sesama warga Afghanistan.