kievskiy.org

Hitungan Jam Usai Pentagon Kirim Sinyal Akan Ada Serangan ISIS-K, Bom Meledak di Kabul dan 13 Militer AS Tewas

Ilustrasi. Inggris tetap melanjutkan evakuasi di Afghanistan meski ada serangan di bandara Kabul, berbeda dengan Australia. Hanya dalam hitungan jam setelah Pentagon mengirim sinyal akan ada serangan ISIS-K ke Kabul, warga berlarian menghindari bandara.
Ilustrasi. Inggris tetap melanjutkan evakuasi di Afghanistan meski ada serangan di bandara Kabul, berbeda dengan Australia. Hanya dalam hitungan jam setelah Pentagon mengirim sinyal akan ada serangan ISIS-K ke Kabul, warga berlarian menghindari bandara. /Korps Marinir AS Isaiah Campbell via Reuters Korps Marinir AS Isaiah Campbell via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Hanya dalam hitungan jam setelah Pentagon mengirim sinyal akan ada serangan ISIS-K ke Kabul, warga berlarian menghindari bandara. Akan tetapi, tak terduga tiba-tiba ada dua serangan bom menghantam di perbatasan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Serangan berupa bom itu hanya beberapa jam setelah warga menerima peringantan dari militer AS akan ada serangan ISIS-K.

Warga lantas berlarian menghindari bandara, dan tanpa diduga bom meledak dan menewaskan sekitar 60 orang.

Seorang pejabat di Kabul mengungkap, ada 60 orang tewas, termasuk di dalamnya 13 militer AS. Sementara ada 140 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Alasan Iqbal Warga Bandung Jadi 'Algojo', 65 Kali Tusukan Pisau ke Tubuh Gadis Muda Bertato

Departemen Pertahanan AS, Pentagon, mengkonfirmasi 11 marinir AS dan seorang petugas medis Angkatan Laut tewas di lokasi pemboman. Pentagon menyebut, jika dua bom meledak hanya hitungan jam setelah negara Barat memperingatkan warganya untuk menjauh dari bandara.

Barat menduga ISIS-K yang merupakan cabang kelompok ISIS di Afghanistan, telah menguasai bandara.

Saat kejadian, ledakan pertama pukul 18.00 waktu setempat di dekat Hotel Baron, dekat perimeter bandara. Hotel Baron adalah lokasi para pejabat Inggris yang sedang memproses warga Afghanistan yang ingin mengungsi ke Inggris.

Baca Juga: Indonesia Habiskan Rp347 Triliun dalam 4 Tahun Hadapi Perubahan Iklim

Tak lama kemudian, ledakan kedua terjadi di dekat Gerbang Biara, yang merupakan satu di antara pintu masuk utama bandara. Kabarnya di sana adalah tempat warga Afghanistan yang sedang menunggu untuk diproses.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat