PIKIRAN RAKYAT - Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, telah menghabiskan Rp3,4 triliun lebih.
Itu dikatakan Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Dian Lestari.
Menurut dia, peran aktif berbagai kalangan dalam menghadapi perubahan iklim, patut diapresiasi oleh pemerintah.
“Itu semua sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Dukungan, partisipasi, dan berbagai tindakan konkret untuk kemudian kita sama-sama mensukseskan pembangunan yang lebih sustainable,” kata Dian, Jumat, 27 Agustus 2021.
Baca Juga: Nathalie Holscher Dituding Keruk Harta Suami, Sule: Perempuan Mana yang Tidak Matre?
Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah sendiri telah mengembangkan strategi kebijakan pembiayaan perubahan iklim yang disebut dengan Climate Change Fiscal Framework.
Strategi ini pada intinya adalah upaya menggunakan fiscal tool untuk mengoptimalkan mobilisasi pembiayaan perubahan iklim.
“Secara akumulasi, dalam 4 tahun terakhir realisasi belanja APBN untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim tercatat mencapai Rp347,04 triliun,” ujar Dian.
Baca Juga: Berantas ‘Helikopter’, Pemkab Bekasi Bangun Ribuan Jamban di Rumah Warga
Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, pihak industri, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk menangani isu perubahan iklim ini. Salah satu contoh pihak yang ikut ambil bagian, adalah The Asia Foundation.