kievskiy.org

Pengembangan Vaksin di Indonesia 'Seret', dr. Tirta Sebut APBN Lebih Banyak Digunakan untuk Alutsista

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Alexandra_Koch Pixabay/Alexandra_Koch

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengejar target kekebalan kelompok (herd immunity), dengan menggenjot proses vaksinasi.

Sampai saat ini, pemerintah masih mengimpor vaksin dari luar negeri untuk memvaksinasi masyarakat Indonesia.

Meski masih mengimpor vaksin dari luar negeri, sejumlah ilmuwan di Indonesia kini tengah mengembangkan produk vaksin buatan anak negeri.

Ada dua jenis vaksin yang dikembangkan di Indonesia, pertama Vaksin Merah Putih, dan kedua Vaksin Nusantara.

Baca Juga: Andai PPKM Darurat Dihentikan, Presiden Jokowi Sebut Ada Bahaya Besar yang Akan Terjadi

Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam institusi di antaranya Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Universitas Airlangga (UNAIR), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sedangkan Vaksin Nusantara dikembangkan oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Pengembangan kedua vaksin tersebut masih dalam proses hingga saat ini. Padahal sudah ada banyak pihak yang menantinya.

Baru-baru ini dokter sekaligus influencer, dr. Tirta mengungkap kendala pengembangan vaksin dalam negeri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat