kievskiy.org

Tangis Joe Biden Pecah Usai 13 Tentara AS Tewas di Kabul, Beri Ultimatum Isyaratkan Balas Dendam

Presiden AS, Joe Biden mengheningkan cipta terhadap korban serangan bom di Bandara Kabul, Afghanistan yang menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil Afghanistan dan sedikitnya 13 tentara AS.
Presiden AS, Joe Biden mengheningkan cipta terhadap korban serangan bom di Bandara Kabul, Afghanistan yang menewaskan puluhan orang, termasuk warga sipil Afghanistan dan sedikitnya 13 tentara AS. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bereaksi atas peristiwa tak terduga yang terjadi di perbatasan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Dua serangan bom menghantam wilayah penerbangan dan menewaskan sekitar 90 orang termasuk 13 di antaranya adalah personel militer AS.

Kabar duka itu membuat Joe Biden menangis dan tak segan melayangkan sumpah serapah atas kematian belasan anak buahnya.

Baca Juga: Hitungan Jam Usai Pentagon Kirim Sinyal Akan Ada Serangan ISIS-K, Bom Meledak di Kabul dan 13 Militer AS Tewas

Biden dalam pidatonya di Gedung Putih mengatakan bahwa pengeboman itu adalah ulah anggota ISIS di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau ISIS-K.

Joe Biden menegaskan pihaknya tidak akan membuka pitu maaf sekali pun bagi pelaku yang telah melakukan serangan mematikan itu.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: kami tidak akan memaafkan," katanya.

Baca Juga: Polri Sebut Yahya Waloni Sudah Ditahan, Namun Dibawa ke Rumah Sakit karena Sakit Jantung

Dia bertekad memburu pelaku pengeboman dan membuat mereka bertanggung jawab.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat