kievskiy.org

Covid-19 Bukan Senjata Biologis, Intelijen AS Singgung China Terus Halangi Penyelidikan

Ilustrasi penyebaran virus Covid-19.
Ilustrasi penyebaran virus Covid-19. /Pixabay/emmagrau

PIKIRAN RAKYAT - Covid-19 sebagai virus mematikan yang hingga saat ini masih menjadi ancaman utama dan belum ada obatnya.

Namun sejauh ini para pemimpin negara telah mengupayakan untuk menjamin ketersediaan vaksin Covid-19 yang memiliki kemampuan dalam menangkal virus corona.

Bahkan di tahun kedua ini, virus corona telah bermutasi menjadi varian virus yang juga memiliki resiko tertular lebih parah dibandingkan dengan virus utama Covid-19.

Sebagaimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwasannya penyebaran virus corona varian delta telah mendominasi di seluruh dunia. Varian ini juga sangat mematikan, sebab gejalanya pun berbeda dengan virus utamanya.

Baca Juga: Hasil Akhir Liga Italia: Ditinggal Cristiano Ronaldo, Juventus Dikalahkan Tim Promosi

Di sisi lain, laporan Komunitas Intelijen (IC) AS menegaskan bahwa virus corina tidak dikembangkan sebagai ‘senjata biologis’.

“IC menilai bahwa SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, kemungkinan muncul dan menginfeksi manusia dalam paparan skala kecil pada November 2019 dengan klaster pertama diketahui muncul di Wuhan, China pada Desember 2019,” kata IC dalam laporan yang dirilis Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Dalam hal ini, mereka menekankan bahwa semua lembaga menilai dua hipotesis yang paling masuk akal, yakni terpapar dari hewan yang terinfeksi virus dan insiden terkait laboratorium.

Baca Juga: Merasa Diledek Anissa Aziza Jelang Operasi Usus Buntu, Raditya Dika: Tolong Masa Diketawain?

“Empat elemen IC dan Dewan Intelijen Nasional menilai bahwa infeksi awal SARS-CoV-2 kemungkinan besar disebabkan oleh paparan alami pada hewan yang terinfeksi atau virus serupa, yang mungkin lebih dari 99 persen mirip dengan SARS-CoV-2,” tutur IC.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat