kievskiy.org

Cara Parlemen Malaysia Tekan Pemerintah Soal Kasus Covid-19, Ungkit Indonesia, Sebut Jangan Andalkan Vaksin

Ilustrasi. parlemen menekan pemerintah Malaysia tidak boleh hanya mengandalkan vaksin Covid-19 saja.  enggunaan vaksin hingga saat ini belum berhasil.
Ilustrasi. parlemen menekan pemerintah Malaysia tidak boleh hanya mengandalkan vaksin Covid-19 saja. enggunaan vaksin hingga saat ini belum berhasil. PIXABAY/ Tumisu

PIKIRAN RAKYATMalaysia terus bertempur melawan Covid-19 yang hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Sambil menyinggung Indonesia, parlemen negara tetangga terus mendesak pemerintah berpikir keras menekan laju wabah virus kiriman dari China.

Malay Mail memberitakan, parlemen menekan pemerintah Malaysia tidak boleh hanya mengandalkan vaksin Covid-19 saja. Penggunaan vaksin hingga saat ini belum memperlihatkan hasil signifikan.

Pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) yang juga anggota Parlemen, Lim Kit Siang mengatakan telah berulang kali memberi peringatan Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin jika hanya mengandalkan vaksinasi saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Covid-19.

Dia lantas mengungkap rasa herannya, di mana Indonesia bisa menekan kasus Covid-19 hanya dalam hitungan 16 hari. Dia mengatakan, awal September 2021, kasus Covid-19 Indonesia turun dibanding Juli-Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Hasil Liga 1 2021: Skuad Mewah Persib Bandung Menang Sulit dari Barito Putera

Jelasnya, jumlah harian kasus Covid-19 di Indonesia berada di rentang 5.000 sampai 8.000 kasus.

Dia bahkan mengaku heran dengan Indonesia yang memiliki populasi yang besar, bisa menurunkan kasus.

Lim Kit Siang kemudian membandingkan Indonesia dalam mengurangi jumlah kasus hariannya. Lim Kit Siang mengatakan negara tetangga, meskipun populasinya lebih besar, tapi bisa mengurangi tingkat infeksinya jauh lebih cepat dibanding Malaysia.

Baca Juga: Dokter Reisa Sebut Pentingnya Skrining Pribadi: Masyarakat Harus Membiasakan Diri Mengikuti Norma Baru

Saat ini, Malaysia dengan kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara, mencatat tingkat rata-rata lebih dari 20.000 kasus pada Agustus lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat