kievskiy.org

Taliban Umumkan 6 Nama Pemimpin dan Menteri dalam Pemerintahan Baru Afghanistan

Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pemimpin dan perunding Taliban, dan anggota delegasi lainnya menghadiri konferensi perdamaian Afghanistan di Moskow, Rusia 18 Maret 2021.
Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pemimpin dan perunding Taliban, dan anggota delegasi lainnya menghadiri konferensi perdamaian Afghanistan di Moskow, Rusia 18 Maret 2021. /Alexander Zemlanichenko/Pool via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Usai menguasai Afghanistan dengan menduduki Istana Kepresidenan, Kelompok Taliban mengumumkan sejumlah nama Pelaksana Tugas (Plt) Menteri dalam pemerintahan baru pada Selasa, 7 September 2021.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 8 September 2021, berikut sejumlah nama Pelaksana Tugas (Plt) Menteri dalam pemerintahan baru Afghanistan:

  1.     Mohammad Hasan Akhund sebagai Plt. Perdana Menteri

Sebelumnya, Mohammad Hasan Akhund menjabat sebagai Kepala Badan Pengambil Keputusan Taliban, Rehbari Shura atau Dewan Pemimpin. Selain itu, dia pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri dalam pemerintahan Taliban yang pertama, 1996-2001.

Baca Juga: 'Prestasi' Baru Jakarta, Jadi Kota ke-3 Paling Bikin Stress saat Sedang Macet

Mohammad Hasan Akhund memperoleh banyak prestise dari kedekatannya dengan pemimpin pertama Taliban, Mullah Mohammad Omar. PBB menyebutkan bahwa ia sebagai teman dekat dan penasihat politik Mullah Mohammad Omar.

  1.     Abdul Ghani Baradar sebagai Plt. Wakil Perdana Menteri

Abdul Ghani Baradar merupakan kawan dekat mendiang Mullah Omar yang memberinya nama perang Baradar atau Brother.

Dia bertugas sebagai Wakil Menteri Pertahanan ketika Taliban memerintah Afghanistan dua dekade lalu.

Baca Juga: Resmi Dipertandingkan di PON Papua 2021 untuk Pertama Kalinya, Tim Rugby Jawa Barat Siap Kantongi Emas

Menurut laporan PBB, Abdul Ghani Baradar pernah bertugas sebagai Komandan Militer Senior yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi.

Dia ditangkap dan dipenjara di Pakistan pada 2010 dan dibebaskan pada 2018. Dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha dan menjadi salah satu figur terkemuka dalam serangkaian pembicaraan damai dengan Amerika Serikat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat