kievskiy.org

Berbeda dengan Indonesia, Filipina Dukung Kapal Selam Nuklir Australia untuk Melawan China

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. /Instagram.com/@rudyduterteofficial Instagram.com/@rudyduterteofficial


PIKIRAN RAKYAT - Filipina mendukung kemitraan pertahanan baru antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia (AUKUS). Kesepakatan ini memungkinkan Australia mendapatkan teknologi kapal selam nuklir.

Filipina berharap kesepakatan AUKUS dapat menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.

“Peningkatan kemampuan sekutu dekat luar negeri untuk memproyeksikan kekuatan harus memulihkan dan menjaga keseimbangan daripada mengacaukannya,” kata Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, dikutip dari Reuters, Selasa, 21 September 2021.

Sikap Filipina tersebut berbeda dengan Indonesia dan Malaysia yang menyuarakan keprihatinan atas kapal selam nuklir Australia dapat menyebabkan perlombaan senjata.

Baca Juga: Pentagon Umumkan Luncurkan Serangan Udara ke Pemimpin Al Qaeda di Suriah

Locsin mengatakan tanpa kehadiran senjata nuklir yang sebenarnya, langkah AUKUS tidak akan melanggar perjanjian 1995 untuk menjauhkan senjata nuklir dari Asia Tenggara.

"Kedekatan melahirkan singkatnya waktu respons; dengan demikian meningkatkan kapasitas militer teman dekat dan sekutu ASEAN untuk menanggapi ancaman terhadap kawasan atau menantang status quo," ujar Locsin tanpa merinci ancamannya.

Menurutnya, kesepakatan AUKUS akan meningkatkan kemampuan Australia.

Kesepakatan AUKUS diketahui dibuat untuk melawan kebangkitan China yang semakin berkembang.

Laut Natuna Utara hingga saat ini terus menjadi sumber ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Sekutu Barat secara teratur melakukan operasi 'kebebasan navigasi', tapi dikecam oleh China.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat