PIKIRAN RAKYAT – Pelaksanaan Ibadah Umrah di tengah pandemi Covid-19 masih menjadi polemik di Tanah Air. Pasalnya, calon jamaah umrah diwajibkan melampirkan dua sertifikat vaksin, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin penguat.
Merespons hal tersebut, Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama menilai jika kewajiban melampirkan dua sertifikat vaksin memberatkan lantaran mayoritas masyarakat Tanah Air, termasuk calon jamaah umrah menggunakan vaksin Sinovac.
Oleh karena itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berencana bertolak ke Arab Saudi dalam waktu dekat untuk melobi Pemerintah Arab Saudi agar Warga Negara Indonesia (WNI) dibebaskan dari kewajiban menambah satu dosis vaksin.
Menteri Agama Yaqut Cholil mengatakan bahwa pemerintah harus mengupayakan ikhtiar demi mendapatkan solusi terbaik.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Anggota DPR Itu Memang Harus Digaji Lebih karena Ada Proses Representasi
“Kami akan lobi. Namanya juga ikhtiar, hasil tentu bukan tanggung jawab kita. Ikhtiar harus terus kita upayakan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah lebih dulu bertemu dengan Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan untuk melakukan lobi agar otoritas setempat bersedia meninjau ulang kebijakan terkait vaksin Covid-19 dan pelaksanaan Ibadah Umrah bagi jamaah Indonesia.
Dalam pertemuan yang dilakukan di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa, 21 September 2021, Menlu Retno menjelaskan mengenai data situasi Covid-19 di Indonesia yang sudah sangat menurun akhir-akhir ini.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia
“… dan mengharapkan kiranya data-data tersebut dapat digunakan oleh otoritas Arab Saudi untuk meninjau kembali kebijakan terkait vaksin, umrah, dan lain-lain,” kata Menlu) Retno Marsudi yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 22 September 2021.