PIKIRAN RAKYAT - Kementerian pertahanan Korea Selatan berencana untuk memberikan kompensasi finansial bagi agen mata-mata yang bekerja selama Perang Korea.
Menurut pengumuman tersebut, agen mata-mata yang dimaksud adalah warga Korea Selatan yang beroperasi di Korea Utara sebagai bagian dari unit intelijen militer AS selama Perang Korea di tahun 1950-1953.
Kementerian pertahanan Korea Selatan akan menawarkan kompensasi 10 juta won atau setara dengan Rp118 juta masing-masing untuk warga sipil yang bekerja sebagai mata-mata tersebut.
Baca Juga: Bukan Makin Bahagia, Aurel Hermansyah Marah Besar Tahu Atta Halilintar Beri Perhatian ke Sosok Lain
Kompensadi tersebut akan diberikan juga untuk mereka yang bekerja di Kantor Penghubung Korea (KLO), dari tahun 1948-1953.
Hal itu dilakukan karena mereka telah dikeluarkan dari daftar kompensasi sebelumnya karena sebagian keterbatasan dalam konfirmasi, sementara mereka berjasa dalam oprasi asing.
Selama Perang Korea, militer AS merekrut orang Korea untuk mengumpulkan informasi di lapangan di wilayah Korea Utara.
Baca Juga: Baim Wong Unggah Foto Silaturahmi dengan Kakek Suhud: Saya Sampai Merasa Malu Sendiri
Orang-orang itu dipekerjakan di provinsi Hwanghae dan Pyongan, karena peralatan berteknologi tinggi, seperti satelit mata-mata dan drone ketinggian tinggi, tidak tersedia selama Perang Korea berlangsung.