kievskiy.org

Putusan Erdogan Usir 10 Duta Besar Negara Tuai Kecaman, akan Dikenakan Sanksi?

Tindakan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusir duta besar 10 negara menuai berbagai reaksi dan menyebut harus ada sanksi.
Tindakan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusir duta besar 10 negara menuai berbagai reaksi dan menyebut harus ada sanksi. /Dok. Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Anggota parlemen Jerman Claudia Roth menyampaikan bahwa 'otoritarianisme' dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan harus dihadapi dan diberi sanksi.

Pernyataan tersebut dilontarkan Claudia Roth usai Erdogan menginstruksikan pengusiran 10 duta besar Barat atas komentar mereka mengenai Osman Kavala.

Erdogan telah memerintahkan kementerian luar negeri untuk mengusir duta besar AS, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Dendam Kesumat, Irvan Tak Bisa Luluh Meski Andin Jujur Soal Papa Surya di Ikatan Cinta 24 Oktober 2021

Pemimpin Turki tersebut marah atas pernyataan dari para duta besar yang menggelar pertemuan bersama dan menyerukan pembebasan mendesak terhadap Osman Kavala.

Dikenal sebagai filantropis, Osman Kavala telah dipenjara selama empat tahun, dan dituding menjadi penyokong dana protes di Turki pada 2013.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya pada Ahad, 24 Oktober 2021, dia juga dituduh menjadi salah satu dalam yang mendanai kudeta gagal pada 2016 lalu.

Baca Juga: Dipecat Terkait Dugaan Kasus Asusila ke Anak Tahanan, Oknum Eks Kapolsek Parigi Moutong akan Ajukan Banding

“Tindakan tidak bermoral Erdogan terhadap para pengkritiknya menjadi semakin tanpa hambatan,” kata wakil presiden Bundestag Roth.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat