kievskiy.org

Kurangi Risiko Kematian hingga 50 Persen, FDA Kemungkinan Setujui Molnupiravir Jadi Obat Oral Covid-19

Merck sudah mengajukan izin penggunaan obat oral Molnupiravir kepada FDA, yang berkemungkinan akan mengubah arah pandemi.
Merck sudah mengajukan izin penggunaan obat oral Molnupiravir kepada FDA, yang berkemungkinan akan mengubah arah pandemi. /Merck&Co.Inc/HO via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Awal bulan ini, perusahaan Amerika Merck mengumumkan mereka telah mengajukan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk obat antivirus oral Molnupiravir.

Diinformasikan obat oral Molnupiravir, ketika diberikan dalam lima hari pertama sejak gejala virus muncul, telah terbukti efektif dalam pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa yang berisiko infeksi berkembang parah atau kemungkinan dirawat di rumah sakit.

Merck menyerahkan data uji coba Fase III terkait Molnupiravir, yang dilakukan di lusinan klinik di seluruh dunia, menunjukkan bahwa obat oral tersebut mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar 50 persen.

Baca Juga: Obat Oral Covid-19 Molnupiravir Diprediksi Bisa Jadi 'Game Changer' untuk Kesetaraan Vaksin

Pasien pertama yang diberikan Molnupiravir selama uji coba Fase II adalah di Israel di Pusat Medis Universitas Hadassah, di bawah pengawasan Prof. Yossi Caraco.

“Pada awalnya, semua orang fokus pada pasien yang benar-benar sakit,” katanya, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Jerusalem Post pada Ahad, 24 Oktober 2021.

Disampaikan bahwa dia berpikir pendekatan dengan menargetkan pasien moderat akan bermanfaat dan sangat ingin turut andil menjadi bagian penelitian, hingga akhirnya terpilih.

Baca Juga: Irvan Murka, Elsa Siap Diseret ke Penjara Lagi? Ikatan Cinta Hari Ini 25 Oktober 2021

Yossi Caraco memimpin studi fase II untuk Merck, yang berlangsung dari akhir musim gugur 2020 hingga April 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat