kievskiy.org

Tak Mau Kedubes di Yerusalem, Israel Minta AS Buka Konsulat untuk Warga Palestina di Tepi Barat

PM Israel, Naftali Bennett
PM Israel, Naftali Bennett /Yonatan Sindel/Pool via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan Amerika Serikat (AS) lebih baik mendirikan konsulat untuk warga Palestina di Tepi Barat daripada membuka kedutaan besar (kedubes) di Yerusalem.

"Jika mereka (Amerika Serikat) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu," kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid, dikutip dari The Hill, Minggu, 7 November 2021.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan tidak ada tempat untuk konsulat AS yang melayani orang-orang Palestina di Yerusalem.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI Sebut Wasit Pengatur Skor Bisa Saja Karangan, Beri Saran untuk Mata Najwa

Pernyataan dari kedua pejabat Israel itu mengikuti inisiatif Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan membuka kembali konsulat mereka untuk warga Palestina di Yerusalem.

“Seperti yang saya katakan kepada presiden, saya di sini untuk menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat untuk membangun kembali hubungan dengan Otoritas Palestina dan rakyat Palestina," kata Blinken.

Menurutnya, hubungan yang dibangun atas dasar saling menghormati dan juga keyakinan bersama bahwa orang Palestina dan Israel sama-sama berhak mendapatkan kesetaraan.

Baca Juga: Gala Anak Vanessa Angel Tak Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Terungkap Penyebabnya

Hubungan antara AS dan Palestina menurun selama pemerintahan Donald Trump, yang memutuskan hampir semua bantuan moneter ke Palestina.

Konsulat de facto AS untuk Palestina ditutup pada 2019 di bawah pemerintahan Presiden Trump. Saat itu, segala urusan yang berkaitan dengan Palestina kemudian ditangani melalui Kedutaan Besar AS di Israel.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat