kievskiy.org

WHO: 1 Juta Anak Afghanistan Berisiko Meninggal di Tengah Kekurangan Gizi Akut

Ilustrasi. Juru bicara WHO Margaret Harris menuturkan 1 juta anak Afghanistan berisiko meninggal karena suhu turun di tengah kekurangan gizi akut.
Ilustrasi. Juru bicara WHO Margaret Harris menuturkan 1 juta anak Afghanistan berisiko meninggal karena suhu turun di tengah kekurangan gizi akut. /Pixabay/hosny_salah Pixabay/hosny_salah

PIKIRAN RAKYAT- Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 12 November 2021 mengatakan sekitar 3,2 juta anak di Afghanistan diperkirakan menderita kekurangan gizi akut pada akhir tahun ini.

Dalam pernyataan itu, WHO juga mengungkapkan bahwa 1 juta anak di antaranya berisiko meninggal karena suhu turun di Afghanistan.

Dituturkan WHO, badan-badan bantuan telah memperingatkan krisis kelaparan di Afghanistan, karena kekeringan bertepatan dengan ekonomi yang gagal, menyusul penarikan dukungan keuangan Barat setelah pengambilalihan Taliban.

Sektor kesehatan sangat terpukul atas dampak ini, dengan banyaknya petugas kesehatan yang melarikan diri karena gaji yang belum dibayar.

Baca Juga: Permendikbudristek No. 30 Didukung Parlemen dan Sejumlah Menteri, Disebut Progresif Atasi Kekerasan Seks

"Ini perjuangan berat karena kelaparan melanda negara ini," kata Margaret Harris kepada wartawan yang berbasis di Jenewa melalui telepon dari ibu kota Kabul.

"Dunia tidak boleh dan tidak mampu memunggungi Afghanistan," sambungnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Harris mengatakan bahwa suhu malam hari di Afghanistan turun di bawah nol derajat Celcius, dan suhu yang lebih dingin diperkirakan membuat orang tua dan muda lebih rentan terhadap penyakit lain.

Di beberapa tempat, tambahnya, orang-orang menebang pohon untuk menyediakan bahan bakar bagi rumah sakit di tengah kelangkaan yang meluas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat