kievskiy.org

Dukung Pemakaian Terbatas Obat Terapi Covid-19, FDA Tak Beri Rekomendasi untuk Wanita Hamil

Ilustrasi obat Covid-19.
Ilustrasi obat Covid-19. /Pixabay/iira116 Pixabay/iira116

PIKIRAN RAKYAT – Kekhawatiran tentang varian baru Omicron ‘berhasil’ mengguncang pasar keuangan hingga memicu keresahan terhadap kekuatan pemulihan ekonomi global ketika dunia tengah berjuang melawan pandemi virus Corona yang belum berakhir.

Berbagai langkah pun ditempuh guna melawan guncangan pasar keuangan yang memicu keresahan terhadap kekuatan pemulihan ekonomi global.

Salah satu langkah yang ditempuh, yaitu melakukan pemungutan suara tanpa mufakat melalui panel penasihat ahli Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) untuk mengizinkan penggunaan pil antivirus Merck & Co dalam pengobatan Covid-19.

Disebutkan bahwa terapi obat oral Merck (Molnupiravir) yang dikembangkan dengan Ridgeback Biotherapeutics, menyasar bagian-bagian virus yang tidak diubah oleh mutasi pada varian Omicron.

Baca Juga: Hati-hati, 5 Kebiasaan Buruk Akan Membuat Kulit Wajah Rusak

Bagian-bagian virus itu bisa menjadi lebih digdaya jika kekebalan yang dihasilkan vaksin dan yang alami terancam oleh varian itu.

Sementara itu, obat pesaing yang tengah dikembangkan oleh Pfizer Inc (Paxlovid) dinilai sangat menjanjikan setelah menunjukkan pengurangan 89 persen rawat inap dan kematian dalam uji klinisnya.

Oleh karena itu, FDA kemungkinan akan mempertimbangkan obat itu dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Bepergian Saat Hamil? Lakukan 5 Hal Berikut Agar Tetap Aman dan Nyaman

Dikatakan bahwa Komite Penasihat Obat Antimikroba FDA menghasilkan suara 13-10 dalam merekomendasikan badan itu mengizinkan obat tersebut setelah membahas kekhawatiran bahwa obat itu dapat menyebabkan virus bermutasi, serta masalah keamanan tentang potensi cacat lahir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat