PIKIRAN RAKYAT - China telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) akan 'membayar harga' untuk boikot diplomatik Olimpiade Beijing atas masalah hak asasi manusia.
Langkah AS itu telah memantik oposisi yang berapi-api dari Beijing, memberi ancaman akan melayangkan tindakan balasan yang tidak ditentukan, serta memperingatkan AS akan 'membayar harga untuk kesalahannya'.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, AS telah mengganggu Olimpiade Beijing karena rumor saja.
"Upaya AS untuk mengganggu Olimpiade Musim Dingin Beijing karena prasangka ideologis, berdasarkan kebohongan dan rumor, hanya akan mengungkap niat jahatnya," kata Zhao.
Menurutnya, Olimpiade Beijing bukan panggung untuk pertunjukan politik dan manipulasi politik, serta menuduh AS telah melakukan 'tindakan yang mengganggu dan merusak Olimpiade Musim Dingin Beijing'.
Namun langkah Washington disambut secara luas oleh kelompok hak asasi dan politisi di AS, di mana Presiden Joe Biden berada di bawah tekanan untuk berbicara menentang pelanggaran hak asasi China.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintah tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade mengingat "genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya."