kievskiy.org

Akui Masih Butuh Peran China, Korea Selatan Tak akan Bergabung dalam Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing

Korea Selatan tak akan bergabung dalam aksi boikot diplomatik Olimpiade Beijing.
Korea Selatan tak akan bergabung dalam aksi boikot diplomatik Olimpiade Beijing. /Reuters/Kim Hong-Ji

PIKIRAN RAKYAT- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Senin, 13 Desember 2021 mengesampingkan untuk bergabung dengan aksi boikot diplomatik bersama Amerika Serikat (AS) atas Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Penolakan untuk bergabung dalam boikot diplomatik Olimpiade Beijing itu, diungkapkan Korea Selatan dengan alasan perlunya bekerja dengan China.

Dalam kunjungannya di Canberra, Australia Presiden Korea Selatan mengatakan bahwa dirinya tidak mempertimbangkan untuk menolak Olimpiade Biejing sebagai bentuk protes pelanggaran hak asasi manusia (HAM) China seperti yang dilakukan beberapa negara Barat.

"Kami belum menerima permintaan dari negara lain termasuk Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam boikot diplomatik," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Japan Times.

Baca Juga: 'Kami Lebih Maju', Vladimir Putin Klaim Rusia No.1 Dunia dalam Teknologi Rudal Hipersonik

Moon menekankan bahwa Korea Selatan ingin mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, tetapi juga harus mempertimbangkan peran China dalam mencoba membawa perdamaian ke Semenanjung Korea.

"Kami membutuhkan upaya konstruktif China untuk memungkinkan denuklirisasi DPRK (Korea Utara)," katanya, seraya menambahkan bahwa Seoul menginginkan hubungan yang harmonis dengan Beijing.

Moon saat ini dalam kunjungan kenegaraan tiga hari ke Australia, di mana kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian kerjasama teknologi dan militer.

Sebelumnya, China telah memperingatkan AS, Australia, Inggris dan Kanada bahwa mereka akan "membayar harga" karena memprotes penyelenggaraan Olimpiade tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat