kievskiy.org

Kisah Warga Thailand Korban Selamat Tsunami Aceh: Saya Menutup Mata, Berdoa dan Bersiap Mati

ILUSTRASI TSUNAMI ACEH. Ini adalah kisah Wittaya Tantawanich, seorang pekerja darurat di Pantai Barat Phuket, Thailand, saat tsunami Aceh menerjang./
ILUSTRASI TSUNAMI ACEH. Ini adalah kisah Wittaya Tantawanich, seorang pekerja darurat di Pantai Barat Phuket, Thailand, saat tsunami Aceh menerjang./ /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Gempa dengan kekuatan 9,1 skala richter mengguncang kawasan provinsi Aceh sehari setelah perayaan Natal pada Minggu 26 Desember 2004, 15 tahun silam.

Gempa ini memicu terjadinya tsunami dengan ombak setinggi 17,4 meter, menyapu bersih kawasan Aceh, bahkan meluas hingga ke Thailand Selatan, Sri Lanka dan India serta sembilan negara lain.

Akibat bencana tsunami di Samudera India ini, setidaknya 230.000 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Allee Willis, Penulis Soundtrack Serial TV Friends Meninggal Dunia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC News, Kamis 26 Desember 2019, di Thailand, lebih dari 5.300 orang tewas, termasuk para wisatawan yang mengunjungi Pantai Andaman saat itu.

Salah seorang pekerja di Pantai Patong, di Pantai Barat Phuket, Thailand Wittaya Tantawanich, menceritakan kisahnya pada saat bencana itu menerjang Thailand Selatan.

Pagi itu, Wittaya berada di Pantai Patong, suasana pantai sangat sepi tidak seperti biasanya. Dia ditempatkan di dekat Rumah Sakit Patong oleh kantor. Saat itu dirinya mencari makanan di sekitaran pantai karena lapar.

Setibanya di pantai, dia duduk, menikmati makanan yang ia beli dengan pemandangan yang indah di Pantai Patong. Sekitar pukul 08.00 WIB ia mengaku merasakan gempa di tempat itu.

Namun karena ia melihat tidak ada satu orang yang panik dan merasa khawatir dengan gempa itu, ia pun tetap tenang dan melanjutkan duduk santai di pantai itu sampai mendapatkan panggilan darurat dari kantornya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat