PIKIRAN RAKYAT – Hubungan politik antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) kembali memanas pascajatuhnya pesawat sipil milik Ukraina di wilayah Kota Teheran Iran.
Sebelumnya hubungan politik antara Amerika Serikat dengan Iran sempat mereda setelah Iran melakukan serangan roket ke Pangkalan AS yang berada di Kota Baghdad Irak.
Adapun serangan roket yang diluncurkan oleh Iran tersebut sebagai bentuk ‘balas dendam’ atas serangan rudal drone milik AS yang menewaskan Jenderalnya Qassem Soleimani.
Iran berdalih serangan roket yang ditujukan ke Pangkalan AS tersebut bukan untuk sebagai ajakan perang melainkan hanya untuk membela diri.
Jatuhnya pesawat sipil milik Ukraina tersebut menewaskan setidaknya 176 orang.
Muncul dugaan jatuhnya pesawat sipil milik Ukraina tersebut akibat terkena roket yang diluncurkan oleh Iran.
Baca Juga: Viral Aksi Pembacokan di Bandung, Plat Motor Diduga Milik Pelaku pun Ikut Tersebar di Media Sosial
Berdasarkan hasil investigasi awal yang dilakukan oleh otoritas Iran diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif lewat akun witternya menyatakan bahwa jatuhnya pesawat sipil milik Ukraina tersebut akibat terkena roket yang diluncurkan oleh militer Iran.
Pemerintah Iran pun turut berduka dan mengucapkan permohonan maaf atas peristiwa mematikan yang dinilainya secara tidak sengaja tersebut.