PIKIRAN RAKYAT - Kisruh antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tak kunjung berakhir dan malah bertambah parah, sekalipun perang tidak benar-benar terjadi.
Seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya, tertembaknya pesawat komersial milik maskapai Ukraine International Airlines oleh salah satu dari sembilan misil 'balas dendam' Iran, menjadikan konflik semakin rumit.
Pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran ini rencananya akan mendarat di Bandara Internasional Kiev, Ukraina pada Rabu pagi, 8 Januari 2020.
Baca Juga: Tembak Tentara AS, Tentara Saudi Terancam Diusir dari Amerika Serikat
Namun, belum keluar dari wilayah udara Iran, pesawat jatuh dan meledak hingga hancur berkeping-keping.
Masalahnya, pesawat tersebut ditumpangi oleh sejumlah warga negara asing dan sejumlah warga negara Iran.
Tepatnya, penumpang terdiri atas 63 warga Kanada, tiga warga Inggris, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, dan tiga warga Jerman dan 82 warga Iran.
Baca Juga: Ingin Undur Diri dari Kerajaan Inggris, Pangeran Harry Langsung Disidang Ratu Elizabeth II
Awalnya, Pemerintah Iran cenderung menutup-nutupi. Namun, akhirnya mereka mengaku dan menyesali terjadinya insiden akibat kesalahan tentaranya.