kievskiy.org

Ilmuan Peringatkan Kebakaran Hutan Australia Bisa Menjadi Hal yang Rutin

Ilustrasi Kebakaran.
Ilustrasi Kebakaran. /PIXABAY/Alexas_Fotos

PIKIRAN RAKYAT - Para ilmuan memperingatkan bahwa kebakaran hutan yang melanda Australia bisa saja menjadi hal yang normal dan rutin terjadi.

Namun bila masyarakat dunia bergerak cepat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Walaupun pemerintah dan beberapa media Australia telah mencoba untuk mengecilkan andil manusia dalam perubahan iklim yang membuat Australia menjadi lebih rentan terhadap kebakaran hutan, lebih dari 57 makalah ilmiah yang diterbitkan sejak 2013 menemukan kaitan yang jelas antara peran manusia dan perubahan iklim.

Baca Juga: Wapres Tagih Komitmen Kebangsaan Para PNS, Jangan Sampai Ikut Radikal

"Kita tidak akan membalikkan perubahan iklim pada rentang waktu yang sebentar. Jadi, kondisi yang terjadi sekarang tidak akan hilang begitu saja," ujar Richard Betts, Kepala Riset Dampak Iklim dari Met Office Hadley Center Inggris dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters via Antara.

Bahkan perubahan iklim telah menuju pada peningkatan frekuensi dan keparahan yang disebut sebagai “cuaca kebakaran”.

“Cuaca kebakaran” ini adalah periode dengan kemungkinan kebakaran yang tinggi dan disebabkan beberapa kombinasi dari suhu yang semakin panas, kelembaban yang rendah, rendahnya hujan, dan besarnya angin.

Baca Juga: Ketika Umat Lintas Agama Saling Gotong Royong Jelang Imlek 2020

Dampak perubahan iklim ini juga tidak hanya ditemukan di Australia tapi di Amerika Serikat bagian barat dan Kanada hingga Eropa bagian selatan.

Secara global, musim cuaca kebakaran sudah meluas ke sekitar 25 persen dari permukaan bumi, dan menghasilkan sekitar 20 persen kenaikan dalam rata-rata rentang waktu musim cuaca kebakaran, berdasarkan dari data observasi.

Betts mengatakan bahwa Australia sangat rentan terhadap kebakaran karena wilayah negara itu telah memanas lebih dari kenaikan suhu global, yakni sekitar satu derajat celcius, sejak masa pra-industri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat