PIKIRAN RAKYAT - Minat masyarakat Indonesia, termasuk Bandung, untuk berinvestasi properti di Australia tahun ini dipastikan akan terus menanjak. Hal itu seiring dengan cerahnya prospek pasar properti Australia sepanjang 2020.
Demikian diungkapkan Direktur Penjualan Pengembang Australia Crown Group, Prisca Edwards, melalui siaran pers yang diterima Pikiran Rakyat, Senin, 13 Januari 2020.
Menurut dia, dalam tiga bulan terakhir, pihaknya mengalami dorongan kuat penjualan, dengan nilai mencapai Rp 460 miliar. "Dengan capaian tersebut, kami memiliki keyakinan kuat, 2020 akan sangat menjanjikan. Pasar properti Australia akan terus mengalami kenaikan," katanya.
Baca Juga: Seluruh Rakyat Indonesia adalah Konsumen, BPKN Mesti Terlibat Penyusunan Omnibus Law
Ia mengatakan, kepercayaan telah kembali ke pasar properti Australia, yang ditunjukan dengan hasil penjualan Crown Group. Pemotongan suku bunga Reserve Bank tahun ini dan dimulainya musim penjualan pada periode musim semi-musim panas yang kuat secara tradisional telah membuat pembeli kembali ke dua pasar properti terbesar Australia, Sydney dan Melbourne.
"Brisbane juga mencatat pertumbuhan positif," kata Prisca.
Ia mengatakan, Sydney menikmati minggu lelang tersibuk kedua 2019 pada minggu kedua November, dengan mencatat tingkat pembukaan (lelang) awal sebesar 81% dan 664 penjualan.
Antrean pembeli dari musim dingin dan stok yang terbatas juga menyebabkan lonjakan harga di dua pasar properti terbesar Australia tersebut selama Oktober. Pada periode tersebut nilai unit meningkat sebesar 1,85%, dengan nilai median 720.658 dolar Australia di Sydney dan 2,37% dengan nilai median 558.254 dolar Australia di Melbourne.