kievskiy.org

Pasokan Air dan Listrik di Wilayah Terdampak Letusan Gunung Taal Filipina Belum Normal

GUNUNG Taal di Filipina mengalami erupsi yang bisa menyebabkan Tsunami di danau tempat gunung itu berlokasi.*
GUNUNG Taal di Filipina mengalami erupsi yang bisa menyebabkan Tsunami di danau tempat gunung itu berlokasi.* /Tagaytay City Disaster Management Council Tagaytay City Disaster Management Council

PIKIRAN RAKYAT – Pasokan air dan listrik di wilayah terdampak letusan Gunung Taal, Filipina masih belum normal. Meski demikian, warga negara Indonesia yang mengungsi dalam keadaan baik.

"Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar Gunung Taal, pasokan listrik dan air  masih belum selesai. Petugas masih berupaya memperbaiki gardu gardu yang rusak," kata ‎ Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Rabu,  15 Januari 2020.

Baca Juga: Bermodalkan Kartu PBB, 'Raja dan Ratu' Keraton Agung Sejagat Purworejo Tarik Jutaan Rupiah dari Pengikutnya

Judha menambahkan, ‎jumlah WNI yang di tampung di KBRI Manila kini mencapai 76 orang.

"Semua dalam kondisi sehat," tuturnya. Ia juga mewanti-wanti para WNI di Filipinan mesti tetap berhati-hati. 

"Kami tetap menghimbau para WNI untuk tetap waspada dan apabila terjadi kondisi darurat segera menghubungi KBRI," ujarnya.

Seperti diketahui, meletusnya Gunung Taal  membuat Tim Perlindungan WNI Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila turun membantu evakuasi para warga negara Indonesia terdampak untukk mengungsi di KBRI. Gunung Taal masih berstatus level empat atau berpotensi mengalami letusan besar/berbahaya.

 Baca Juga: Pemerintah Perlu Terbitkan Regulasi Khusus untuk Vape dan Rokok Alternatif Lainnya

Daerah wajib evakuasi berada dalam radius 10 kilometer dari Gunung Taal. Seperti diketahui, gunung tersebut berada di wilayah Cavite, Filipina dan telah mengalami erupsi pada Minggu, 12 Januari 2020, pukul 17.30 waktu setempat. Taal berjarak sekitar 82 kilometer dari Manila. 

Judha menuturkan, terdapat 170 WNI yang tinggal di Cavite dengan mayoritas adalah mahasiswa. Lokasi asrama mahasiswa itu berjarak 15 Km dari lokasi gunung yang meletus. ‎

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat