kievskiy.org

Setelah 3 Bulan 'Mengamuk', Letusan Gunung Berapi di La Palma Spanyol Berakhir

Pemerintah Spanyol menyatakan letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pula La Palma berakhir.
Pemerintah Spanyol menyatakan letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pula La Palma berakhir. /REUTERS/FORTA via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT- Letusan gunung berapi di Pulau La Palma Spanyol secara resmi dinyatakan berakhir pada Natal, setelah hampir 100 hari mengalirkan lahar yang mempengaruhi ribuan nyawa dengan menghancurkan properti dan mempengaruhi ekonomi lokal.

Setelah meletus pada 19 September lalu, gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma tiba-tiba menjadi tenang pada 13 Desember. Namun, pihak berwenang Spanyol menahan diri untuk tidak membuat pengumuman resmi sampai hari Sabtu, 25 Desember 2021.

"Apa yang ingin saya katakan hari ini dapat dikatakan hanya dengan tiga kata: Letusan sudah berakhir," kata kepala keamanan regional Kepulauan Canary Julio Perez, saat megumumkan letusan gunung berapai di La Palma berakhir.

"Ini bukan kegembiraan atau kepuasan, bagaimana kita bisa mendefinisikan apa yang kita rasakan? Ini melegakan secara emosional. Dan harapan. Karena sekarang, kami dapat menerapkan diri dan fokus sepenuhnya pada pekerjaan rekonstruksi," lanjutnya.

Baca Juga: Bukti Chat Bocor Lagi! Doddy Sudrajat 'Ayah yang Terdzalimi' Diduga Sempat Mau Dilaporkan ke Komnas HAM

Terkait hal ini, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut bahwa akhir letusan di Pulau La Palma itu sebagai "hadiah Natal terbaik".

"Kami akan terus bekerja sama, semua institusi, untuk meluncurkan kembali pulau La Palma yang luar biasa dan memperbaiki kerusakannya,” katanya dalam sebuah pernyataan Sabtu.

Maria Jose Blanco, direktur National Geographic Institute on the Canaries, mengatakan semua indikator menunjukkan letusan telah berjalan dengan sendirinya.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Independent, Carmen del Fresno, dari departemen pemantauan gunung berapi National Geographic Institute, mengatakan pada awal Oktober kepada Reuters bahwa tidak ada cara untuk memprediksi berapa lama letusan akan berlangsung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat