kievskiy.org

50 Tentara AS Alami Cedera Otak Traumatis akibat Serangan Rudal Iran, Dephan: Ganggu Fungsi Otak hingga Koma dan Kematian

TANGKAPAN layar akun Facebook yang mengatakan tentara Amerika terluka akibat serangan dari pasukan Iran.*
TANGKAPAN layar akun Facebook yang mengatakan tentara Amerika terluka akibat serangan dari pasukan Iran.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 50 tentara Amerika Serikat (AS) menderita cedera otak traumatis pascaserangan rudal Iran ke pangkalan udara militer Amerika di Irak pada awal Januari ini. 

Pentagon menyatakan jumlah 50 tentara AS adalah peningkatan yang ketigakalinya setelah sebelumnya jumlah tentara Amerika yang alami cedera otak traumatis pada Jumat 24 Januari 2020 sebanyak 34 orang.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Jalani Pemeriksaan Saksi Kasus Hadiah Proyek Kementerian PUPR

Letnan Kolonel Thomas Campbell, Juru Bicara Pentagon, mengatakan pada Selasa ditemukan penambahan jumlah tentara yang alami cedera otak traumatis sebanyak 16 orang, sehingga jumlah total tentara yang alami cedera otak kini sudah sebanyak 50 orang.

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, sebanyak 31 dari 50 tentara itu dirawat di Irak dan telah kembali bertugas, termasuk 15 di antaranya yang didiagnosis baru-baru ini, kata Campbell.

Baca Juga: Foto-foto Serunya Para Pemain Persib Bandung Disiksa Tanjakan Lembang

Delapan belas dari 50 personel tersebut telah dibawa ke Jerman untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Satu dari mereka dibawa ke Kuwait dan sudah bertugas lagi, katanya.

"Itu gambaran saat ini dan jumlahnya mungkin bisa berubah," kata Campbell.

Laporan Pentagon ini sangat bertentangan dengan pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang sebelumnya mengatakan tidak ada tentara AS yang terluka akibat serangan rudal Iran yang dilakukan pada 8 Januari ke pangkalan udara militer AS itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat