kievskiy.org

Bermodal Peta yang Digambar di Tangan, Pria China Temukan sang Ibu Setelah 33 Tahun Diculik

Ilustrasi. Seorang pria China yang menjadi korban penculikan 33 tahun lalu, berhasil menemukan sang ibu lewat peta yang dia gambar di tangan.
Ilustrasi. Seorang pria China yang menjadi korban penculikan 33 tahun lalu, berhasil menemukan sang ibu lewat peta yang dia gambar di tangan. /Pixabay/VaniaRaposo Pixabay/VaniaRaposo

PIKIRAN RAKYAT- Seorang pria China berusia 37 tahun yang diculik pada usia empat tahun mengatakan pada hari Selasa bahwa dia menemukan ibu kandungnya dengan menggambar peta desa asalnya hanya dari ingatan.

Sebuah peta yang digambar di tangan itu, membantu polisi menemukan di mana dia dilahirkan dan akhirnya membantunya bersatu kembali dengan ibu kandungnya, kata pria bernama Li Jingwei, di Douyin, TikTok China.

Li, yang tidak ingat nama lahirnya, lahir di provinsi Yunnan di barat daya China tetapi diculik saat masih kecil oleh tetangganya dan diperdagangkan ke provinsi Henan, Tiongkok tengah, hampir 2.000 km jauhnya, ia dijual kepada keluarga yang akhirnya membesarkannya.

Li, yang sekarang memiliki keluarganya sendiri, memberikan sampel darah kepada pihak berwenang dan mulai menggambar apa yang dia ingat tentang desa asalnya.

Baca Juga: Pengumuman! Pantai Kuta Bali akan Ditutup pada Malam Tahun Baru Mulai Pukul 23.00 WITA

Dia meminta petunjuk secara online tentang di mana kemungkinan desa yang digambar di tangannya tersebut, dan polisi akhirnya mempersempitnya ke sebuah desa dekat kota pegunungan di Yunnan bernama Zhaotong.

Pihak berwenang menemukan seorang wanita yang kemungkinan adalah ibunya, dan tes DNA menggunakan darah kemudian mengonfirmasi bahwa Li adalah putranya. Keduanya akan bertemu pada 1 Januari 2022.

Li mengatakan dia terinspirasi untuk mulai mencari keluarga kandungnya setelah mengetahui tentang kisah terkenal Guo Gantang dan Sun Haiyang, dua kasus penculikan terkenal yang berakhir dengan reuni pada tahun 2021.

"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena orang tua saya seharusnya semakin tua sekarang. Saya khawatir ketika saya mengetahui dari mana saya berasal, mereka mungkin telah meninggal," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat