PIKIRAN RAKYAT - Seorang utusan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, David Friedman memperingatkan Israel pada hari Minggu, 9 Februari untuk tidak mendeklarasikan kedaulatan atas tanah Tepi Barat tanpa persetujuan Washington secara sepihak.
Hal itu mendorong kembali terhadap seruan untuk tindakan segera oleh ultra-nasionalis dalam koalisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Adapun rencana perdamaian Timur Tengah yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, diresmikan pada 28 Januari 2020.
Baca Juga: Ternyata Asal Dollar Bukan dari Amerika Serikat
"Israel tunduk pada penyelesaian proses pemetaan oleh komite bersama Israel-AS. Setiap tindakan sepihak sebelum penyelesaian proses komite membahayakan rencana dan pengakuan oleh AS," ucap Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dalam akun Twitter pribadinya.
Friedman menyampaikan pesan tersirat bahwa permintaan agar Israel sedikit bersabar untuk menjalani proses dan melakukannya dengan benar bukanlah sesuatu yang terlalu berlebihan.
Netanyahu awalnya menjanjikan penerapan hukum Israel yang cepat, sebagai aneksasi de facto untuk blok permukiman Yahudi dan Lembah Jordan yang menyenangkan basis religius pada pendukungnya menjelang pemilihan pada 2 Maret 2020 di Israel, di mana ia berharap dapat memenangkan masa jabatan kelima.
Akan tetapi, dia terpaksa mundur setelah Gedung Putih menjelaskan bahwa mereka menginginkan proses pemetaan AS-Israel, yang kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu atau lebih.