PIKIRAN RAKYAT – Para pengungsi di Idlib, Suriah, mengatakan bahwa situasi di kota mereka kian memburuk, seperti Hari Kiamat.
Dilansir Aljazeera, Selasa, 11 Februari 2020, yang mengutip keterangan relawan setempat, kurangnya bantuan kemanusiaan, dan melonjaknya harga barang kebutuhan dasar, menumbuhkan kelaparan di Suriah barat laut.
Para relawan kemanusiaan dan aktivis telah memperingatkan sebuah "bencana di luar nalar" yang terjadi di Suriah barat laut, di saat pasukan pemerintah, yang didukung oleh pasukan militer Rusia dan milisi Iran, terus melancarkan serangan skala penuh ke area yang dikuasai oposisi.
Baca Juga: Bocah Berumur 12 Tahun Didakwa Karena Dugaan Nyanyian Rasialisme di Liga Skotlandia
Salah satu staf lokal kemanusiaan, Minggu, 9 Februari 2020 menuturkan, kondisi kian memburuk dalam waktu dua minggu terakhir.
Itu telah membuat mereka berusaha keras mengatasi sejumlah besar pengungsi yang mengalir dari bagian utara dan barat provinsi Idlib dan provinsi Aleppo.
"Situasinya dua puluh kali lebih buruk dari tahun lalu. Selama rentang tahun lalu, kami menerima 1.2 juta orang pengungsi [di Suriah barat laut]”, tutur Obaida Dandoush, yang bekerja di bagian Bantuan dan Pengembangan Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO) Suriah.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2020 Mundur Lagi, Makin Diundur Dana yang Dibutuhkan Membengkak
Asal muasal konflik
Sejak pertengahan tahun 2018, pasukan pemerintah Suriah telah berusaha untuk merebut kembali kubu oposisi terakhir di barat laut, rumah untuk lebih dari tiga juta penduduk.