PIKIRAN RAKYAT - Isu perebutan kekuasaan merebak di Arab Saudi usai dua anggota senior kerajaan Saudi yakni adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, serta keponakan raja, Mohammed bin Nayef ditangkap.
Usai menggulingkan sepupunya Mohammed bin Nayef, putra Raja Salman yaitu Muhammed bin Salman terus berupaya memperkuat kekuasaan usai mengkudeta sepupunya tersebut pada tahun 2017 yang lalu.
Mohammed bin Salman memerintahkan penahanan sejumlah bangsawan dalam aksi antikorupsi selama akhir tahun itu.
Baca Juga: Ayah Sandhy Sondoro Meninggal Dunia, Tantowi Yahya: Semoga Almarhum Mendapatkan Tempat Terbaik
Diberitakan Reuters yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, penangkapan dua anggota senior kerajaan Saudi itu berlangsung pada Jumat 6 Maret 2020.
Sementara itu, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan penahanan dua anggota kerajaan tersebut pada Jumat pagi dan menyebutkan penahanan terkait dengan percobaan kudeta.
Pejabat Arab Saudi maupun pemerintah pusat masih belum bisa dihubungi hingga Sabtu 7 Maret 2020.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Perkantoran Pemkot Cimahi Disemprot Disinfektan
Pangeran Ahmed merupakan satu-satunya dari tiga orang yang duduk di Dewan Kesetiaan, yang terdiri atas anggota senior keluarga Al Saud berkuasa, yang tak sudi Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota pada 2017, demikian menurut sumber sebelumnya.
Disebutkan pula bahwa sejak saat itulah gerak gerik serta kekuasaan Mohammed bin Nayef dibatasi dan diawasi.