PIKIRAN RAKYAT - Ukraina mengumumkan bersiap perang melawan Rusia dan masih menunggu bantuan militer seperti pesawat dan amunisi dari Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pengiriman ketiga paket bantuan militer itu bernilai 200 juta dolar AS dan dimaksudkan untuk membantu Ukraina di tengah ancaman serangan militer Rusia.
"Mitra kami meningkatkan jumlah bantuan militer, dan hari ini kami bertemu dengan pesawat ketiga dari pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian dari bantuan ini," kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov kepada wartawan, Selasa, 25 Januari 2022, dikutip dari Jerussalem Post.
Baca Juga: Asnawi Ungkit Momen Datangi Pemain Singapura di Piala AFF, Beri Pesan untuk Faris Ramli
Warga ibu kota Kyiv mengatakan mereka gugup jika terjadi perang. Namun, mereka mengaku tidak panik.
“Ketika saya mendengar berita AS menarik diplomatnya dari Ukraina, saya sedikit gugup,” kata Roma, warga Kyiv.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Olha Stefanishyna mengatakan negaranya lebih terorganisir hari ini daripada tahun 2014, terakhir kali Rusia menginvasinya.
"Kami tidak memiliki tentara saat itu (tahun 2014) seperti sekarang. Kami tidak tahu seperti apa agresi Rusia . Kami berpikir bahwa perang penuh akan terjadi di wilayah kami, jadi kami sedang mempersiapkan perlindungan besar-besaran terhadap integritas teritorial kami tanpa sumber daya untuk itu," katanya.
Baca Juga: Haji Faisal Berat Hati Bawa Gala Sky Angkat Kaki dari Rumah Vanessa Angel dan Bibi, Ada Apa?
Olha menambakan Ukraina bersiap untuk semua skenario baik itu invasi militer atau invasi yang merusak ekonomi.