PIKIRAN RAKYAT - Hampir 300 orang di Iran dinyatakan meninggal dunia setelah meminum metanol lantaran dianggap dapat menyembuhkan virus corona baru (COVID-19).
Tak hanya itu, lebih dari 1.000 orang telah keracunan akibat meminum metanol.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, kabar bahwa metanol dapat membunuh virus COVID-19 telah menyebar di media sosial di Iran selama dua pekan lalu.
Baca Juga: Kenali 4 Desainer Pria Dunia yang Akan Mengikuti Kompetisi Making the Cut
Ahli toksikologi klinis di Oslo, Norwegia, Knut Erik Hovda yang mempelajari kasus keracunan metanol tersebut mengaku khawatir akan membuat kondisi di Iran semakin memburuk.
"Virus ini menyebar dan orang-orang sekarat, dan saya pikir mereka bahkan kurang menyadari fakta bahwa ada bahaya lain di sekitar," ujar Erik kepada media setempat.
Erik khawatir akan terus ada banyak orang yang mencoba meminum metanol sebagai upaya mencegah COVID-19.
Baca Juga: Tidak Dianjurkan, Penyemprotan Cairan Disinfektan dengan Cara Fogging (Pengasapan)
"Ketika mereka terus minum ini, akan ada lebih banyak orang yang keracunan," tambahnya.