PIKIRAN RAKYAT - Tim medis lazimnya menjadi orang-orang yang berada di garda terdepan untuk membantu para pasien terkait pandemi virus corona.
Meski begitu, Biro Keamanan Umum Guangzhou menerima laporan dari bangsal di Rumah Sakit Jiahe Distrik Rumah Sakit Eighth People's Hospital, yang mengatakan bahwa salah satu perawat terluka.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Zaobao, seorang pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner enggan bekerja sama saat melakukan perawatan.
Baca Juga: Tandemnya di Persib Kena Virus Corona, Geoffrey Castillion Beri Dukungan untuk Wander Luiz
Pasien yang diidentifikasi terjangkit positif COVID-19 bernama Okonkwonwoye Chika Patrik berasal dari Nigeria (47) yang memasuki Guangzhou pada 20 Maret 2020 lalu.
Berdasarkan laporan resmi Biro Keamanan Publik Guangzhou, peristiwa yang termasuk dalam tindak kekerasan itu berlangsung pada Rabu, 1 April 2020 pada pukul 7.28 waktu setempat.
Biro keamanan bahkan sampai mengerahkan 110 unit untuk menindaklanjuti apa yang terjadi termasuk mengamankan pasien.
Baca Juga: TaniHub Group Raih Pendanaan Seri A Plus Sebesar 17 Juta Dolar AS
Pada awalnya, perawat telah meminta untuk mengambil tes darah dari pasien, tapi menolak dan mencoba berjalan keluar dari ruang isolasi.