kievskiy.org

Rusuh Anti-Lockdown di Paris, Diduga Akibat Aksi Rasialisme Polisi ke Etnis Minoritas

ILUSTRASI aksi kekerasan polisi yang menyebabkan kerusuhan di Paris, Perancis.*
ILUSTRASI aksi kekerasan polisi yang menyebabkan kerusuhan di Paris, Perancis.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Prancis memperpanjang kebijakan lockdown hingga tiga minggu ke depan.

Namun, kerusuhan justru meledak di Paris untuk menolak pengarantinaan wilayah yang akan berakhir pada Senin 11 Mei 2020.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, kemarahan massa di Villeneuve-la-Garenne, Paris Utara diduga disebabkan oleh aksi kekerasan polisi terhadap minoritas.

Baca Juga: Untuk Urus Jenazah Covid-19, 10 Personel Polres Sukabumi Diturunkan

Massa yang rusuh menembakkan kembang api ke polisi dan udara, sedangkan pertugas kepolisian melawan dengan gas air mata dan tongkat baton.

Pasukan bantuan polisi yang bersenjata datang seiring bertambahnya kerumunan pendemo.

Keributan ini berawal dari seorang pria 30 tahun yang terluka hinggaa kritis setelah tertabrak mobil polisi tanpa tanda.

Baca Juga: Pulang Kampung ke Belanda, Geoffrey Castillion Ungkap Kegiatan Saat Karantina di Rumah

Sebelum terjadi kerusuhan, persidangan kasus tabrakan itu telah dibuka oleh jaksa penuntut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat