kievskiy.org

Bentrok Antaragama di India, 2 Mahasiswa Muslim Didakwa Tuduhan Menghasut Kerusuhan

KERUSUHAN di Delhi India yang menimbulkan 38 orang tewas dimulai dari ujaran kebencian/hate speech tiga politisi pendukung BJP.*
KERUSUHAN di Delhi India yang menimbulkan 38 orang tewas dimulai dari ujaran kebencian/hate speech tiga politisi pendukung BJP.* /AFP/Sajjad HUSSAIN AFP/Sajjad HUSSAIN

PIKIRAN RAKYAT - Polisi Delhi telah dituduh menampar dua aktivis mahasiswa Muslim dengan tuduhan 'palsu' berkonspirasi untuk menghasut kerusuhan baru-baru ini.

Kerusuhan dan kekerasan agama terburuk yang terjadi di ibukota India selama beberapa dekade dan di mana polisi dituduh terlibat.

Meeran Haider dan Safoora Zargar yang merupakan mahasiswa di Universitas Jamia Millia Islamia yang mayoritas Muslim di Delhi, telah didakwa berdasarkan Undang-undang Pencegahan Aktivitas Melanggar Hukum, yang biasanya dicadangkan untuk kegiatan teroris.

Baca Juga: WHO Peringatkan Krisis Virus Corona Masih Panjang

Dikutip Pikiran-Rakyat.com, tuduhan kepada dua mahasiswa aktivis tersebut terkait dengan dugaan 'konspirasi terencana' untuk membangkitkan kebencian komunal melalui serangkaian pidato yang menurut polisi menyebabkan kerusuhan agama di Delhi.

Para mahasiswa yang ditahan pada 1 April, juga didakwa dengan penghasutan, pembunuhan, kepemilikan senjata, hasutan kekerasan, upaya untuk membunuh dan menggiring permusuhan antara berbagai kelompok dengan alasan agama dan kerusuhan.

Sedangkan enam orang lainnya, ditangkap terkait dengan tuduhan yang sama pada awal April tetapi dibebaskan dengan jaminan.

Baca Juga: Dapat Program Asimilasi, Napi Curi 3 Handpone dalam Satu Hari

Berdasarkan laporan polisi, petugas mengumpulkan senjata api, bom bensin, botol asam, dan batu dari rumah siswa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat