kievskiy.org

6 Pekan Karantina COVID-19 Berujung Kerusuhan dan Penjarahan, Seorang Pria Ditembak Mati

Ilustrasi senjata api.
Ilustrasi senjata api. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Krisis makanan yang diakibatkan pandemi virus corona di Venezuela berujung tragis. Seorang pria di Venezuela ditembak mati ketika aksi protes akibat krisis makanan dan aksi penjarahan yang dilakukan di sejumlah toko di salah satu kota.

Peristiwa protes dan penjarahan yang terjadi disebabkan frustasi yang melonjak selama enam pekan masa karantina dan memperburuk krisis ekonomi.

Disebutkan oleh Observatorium Konflik Sosial Venezuela, pria berusia 29 tahun tersebut ditembak dua kali di bagian kepala di Kota Upata.

Baca Juga: Jabar Dorong Industri Gelar Tes Masif

Meskipun pihaknya tidak mengidentifkasi siapa penembaknya. Foto yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pria dengan celana pendek dan kaos tergeletak di jalanan berlumuran darah.

Jenderal Adolfo Rodriguez, Kepala militer negara bagian Bolivar mengatakan kepolisian menangkap 10 orang selama aksi kerusuhan.

Hanya saja dia tidak menyebutkan adanya korban tewas. Sementara pihak Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi saat dimintai komentar.

Baca Juga: Berbekal Sinyal dari HP Korban, Polisi Ringkus Pelaku Begal 'Sadis' di Lumajang

Anggota parlemen oposisi dan kelompok HAM mengatakan terjadi protes serupa di tempat lain di Venezuela pada Kamis, dari Kota Punta de Mata di timur hingga Pueblo Llano di Negara Bagian Merida.

Venezeula, yang merupakan anggota OPEC, mengalami krisis parah bahan bakar akibat hancurnya jaringan penyulingan setelah beberapa tahun kekurangan investasi dan perawatan, serta sanksi AS yang mempersulit pertukaran minyak mentah untuk bensin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat