PIKIRAN RAKYAT - Setelah tercatat sejak Maret 2020, wabah virus flu babi dikabarkan telah menyebar secara cepat dan masif di negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia yaitu Papua Nugini.
Dikabarkan oleh surat kabar lokal Post Courier pada Jumat bahwa wabah virus flu babi ini terjadi signifikan di bagian selatan, Provinsi Hela dan Enga,
Meski disebutkan bahwa wabah virus flu babi ini tidak menjangkit manusia, hanya saja dapat mematikan bagi babi.
Baca Juga: Selama Ramadan, Pemkot Cimahi Lakukan Penyesuaian Jam Kerja ASN
Wabah virus flu babi di Papua Nugini telah memberikan pukulan telak bagi sejumlah negara Asia dalam beberapa bulan terakhir.
National Agriculture Quarantine and Inspection Authority (NAQIA) PNG melarang ekspor babi dan produk daging babi dari tiga provinsi terdampak. Peternak setempat meminta langkah lebih lanjut mengenai isu tersebut.
"Kami kehilangan sekitar 10-20 babi per hari di masing-masing desa sejak penyakit tersebut pertama kali ditemukan," kata peternak babi Jill Jackson kepada Post Courier.
Baca Juga: Mitsubishi Beri Perpanjang Masa Garansi dan Free Servis di Tengah Pandemi COVID-19
"Kami mewajibkan otoritas seperti NAQIA dan lainnya untuk lebih sadar atas masalah ini serta bagaimana dan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu menghadapi penyebaran virus flu babi Afrika ini," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Babi merupakan komoditas berharga, terlebih di provinsi dataran tinggi PNG, dan kasus baru COVID-19 menambah masalah bagi masyarakat.***