PIKIRAN RAKYAT - Sebuah bank di Lebanon pada Sabtu 25 April 2020 mengalami serangan alat peladak.
Di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 yang menyebabkan kondisi krisis ekonomi, serangan terhadap lembaga keuangan itu memperburuk keadaan negara tersebut.
Kantor Berita Nasional resmi mengatakan serangan yang terjadi pada malam hari tersebut menargetkan cabang Fransabank di kota pelabuhan selatan Sidon, dan merusak bagian depan kaca.
Baca Juga: Mantan Sekretaris Putri Diana Minta Pangeran Harry Kembali ke 'Jalan yang Benar'
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam AFP News, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan peledak ini.
Serangan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan simpanan bank Lebanon mengalami penurunan hingga 5,7 miliar dolar dalam dua bulan.
Lebanon sedang bergulat dalam kekurangan likuiditas yang parah dan krisis ekonomi yang diperparah sejak pertengahan Maret akibat penguncian untuk memerangi virus corona.
Baca Juga: 150 Mahasiswa Undip Bertahan di Rusunawa, Ganjar Pranowo Beri Bantuan
Negara tersebut pun membatasi penarikan dan larangan untuk mentransfer ke luar negeri.