PIKIRAN RAKYAT - Konflik di perbatasan Ukraina dan Rusia dinilai akan berdampak signifikan bagi Asia sehingga negara-negara di dalamnya mengerahkan upaya terbaik supaya tidak terjebak di dalam perang yang bukan tidak mungkin akan terjadi.
Dalam konflik yang sedang berlangsung, China mengumumkan ambil bagian dengan memberi dukungan pada Rusia.
Langkah China sebagai sekutu Rusia seolah ditegaskan melalui pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan Xi Jinping, tepat sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Secara signifikan, China untuk pertama kalinya menentang ekspansi NATO, mendukung Rusia terhadap Ukraina yang bergabung dengan aliansi militer barat.
Baca Juga: Presiden KSPI Sentil Jokowi soal JHT Cair saat Usia 56 Tahun: Kok Menjilat Ludah Sendiri?
Untuk itulah Taiwan mengamati dengan cermat situasi di selat sempit yang memisahkannya dari China.
Meskipun tidak ada manuver mencurigakan dari pasukan China ketika ketegangan di Ukraina meningkat, Taiwan tetap waspada.
Pihak Taiwan meningkatkan segenap kesiagaan dalam menanggapi konflik bersama Ukraina. Pernyataan ini dikeluarkan pemerintah Taiwan pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Menjawab hal tersebut, China mengklaim justru Taiwan yang telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau pemerintahannya selama dua tahun terakhir.
Baca Juga: Kata Pembalap MotoGP Setelah Jajal Sirkuit Mandalika: Kami Bukan Datang untuk Membersihkan Trek!