kievskiy.org

Filipina Protes Tiongkok soal Pendirian Pusat Administrasi di Laut China Selatan

SEORANG pengunjuk rasa di Manila, Filipina memberikan protesnya terhadap Tiongkok .*
SEORANG pengunjuk rasa di Manila, Filipina memberikan protesnya terhadap Tiongkok .* /AFP via Asia Times

PIKIRAN RAKYAT - Filipina mengajukan protes kepada Tiongkok soal penunjukan terumbu karang di Laut China Selatan yang telah diubah menjadi pangkalan pulau yang dijaga ketat sebagai 'pusat administrasi' milik Tiongkok.

Departemen Luar Negeri Filipina mengeluarkan pernyataan yang menentang 'penunjukan ilegal' oleh Tiongkok terhadap Fiery Cross Reef sebagai pusat administrasi regional di kepulauan Spratly.

"Filipina menyerukan Tiongkok untuk mematuhi hukum internasional," kata Deplu Filipina, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari South China Morning Post.

Baca Juga: Grafik Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Karawang Meningkat Tajam 

Pemerintah Filipina juga mengingatkan Beijing pada perjanjian tahun 2002 di perairan yang disengketakan untuk melakukan pengendalian diri dan menghindari tindakan yang akan meningkatkan perselisihan dan merusak stabilitas regional.

Filipina juga memprotes zona tetorial yang dideklarasikan sendiri oleh Tiongkok mulai tahun 2002. Filipina menyebut Tiongkok melakukan pendirian ilegal distrik kota Sansha yang meliputi sebagian besar Laut China Selatan.

Deplu Filipina mengutip putusan arbitrase internasional pada Juli 2016 yang membatalkan klaim teritorial Tiongkok di Laut Cina Selatan dengan alasan historis.

Baca Juga: Asep Wahyuwijaya : Matangkan Protokol PSBB hingga ke Tingkat RT dan RW

Tiongkok menolak untuk berpartisipasi dalam kasus arbitrase, yang diprakarsai oleh Filipina, dan menolak mengakui putusan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat