PIKIRAN RAKYAT - Salah satu rumah sakit di Ukraina, tepatnya di Mariupol kebanjiran darah dari para warga.
Banjir darah tersebut bukan disebabkan oleh para warga yang terlukan, melainkan aksi yang dilakukan masyarakat Ukraina untuk para tentara yang berperang.
Perang merupakan tugas sulit yang harus dihadapi tentara karena ada pertaruhan nyawa.
Bagai pahlawan, masyarakat Ukraina memberikan dukungan kepada para tentara dengan cara menjadi donor darah.
Baca Juga: Satu Sikap Jokowi Disorot, Presiden Dianggap Tak Sopan
Rumah sakit utama di Mariupol kewalahan dengan warga sipil yang ingin mendonorkan darah untuk membantu yang terluka saat pasukan Rusia mengepung kota tersebut.
Meskipun memiliki unit perawatan intensif terbesar di wilayah Donetsk di Ukraina Timur, tetapi kapasitasnya hanya untuk 200 donasi per hari.
Karena banyaknya orang yang ingin mendonorkan darahnya, staf rumah sakit kemudian harus menolak mereka ketika kapasitasnya telah mencapai batas maksimal.
Direktur pusat transfusi darah, Volodymyr Georgiyovyc menjelaskan mengenai distribusi donor darah yang diterimanya.