PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR Fadli Zon menyoroti tindakan rasisme yang terjadi terhadap pengungsi kulit hitam yang melarikan diri dari Ukraina akibat invasi Rusia.
Pengungsi Afrika berkulit hitam dari Ukraina dilaporkan mendapat perlakuan rasisme karena ditolak masuk melintasi perbatasan Polandia dan Rumania.
Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyebut terjadi rasisme dan diskriminasi dalam pengungsian yang mengutamakan pengungsi bermata biru dan berambut pirang.
"Rasisme n diskriminasi dlm pengungsian, mengutamakan mereka yang bermata biru berambut pirang," kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, Rabu, 2 Maret 2022.
Mengutip Daily Mail, seorang ibu dan bayinya mengaku diancam dengan todongan senjata karena warna kulitnya saat ingin melintasi perbatasan Rumania.
Sementara itu, seorang pengungsi warga negara Nigeria megaku mendapat perlakuan frasa seperti 'tidak boleh ada orang kulit hitam' di dalam bus.
Presiden Senegal Macky Sall, dan ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengatakan pihaknya sangat terganggu oleh laporan bahwa warga Afrika di sisi perbatasan Ukraina ditolak haknya untuk melintasi perbatasan.
Baca Juga: Pemimpin Chechnya Akui Pasukannya Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina: Mereka Jadi Pahlawan