PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pertahanan Rusia untuk pertama kalinya secara resmi merilis jumlah korban tewas dalam operasi militer di Ukraina. Sedikitnya 498 pasukan Rusia tewas dan 1.597 mengalami luka-luka.
Kemenhan Rusia menekankan bahwa laporan kerugian 'tak terhitung' dari militer Rusia merupakan informasi hoaks dan sengaja disebarkan oleh media, seperti dikutip dari Sputnik News, Kamis, 3 Maret 2022.
Juru bicara Kemenhan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan adanya laporan bahwa pihaknya menggunakan wajib militer dan taruna dari institusi militer dalam operasi itu juga salah.
Baca Juga: Roundup: Syarat JHT Cair di Usia 56 Dicabut, Kembali ke Aturan Lama
Igor Konashenkov mengklaim sekira 2.870 pasukan Ukraina tewas dalam invasi Rusia tersebut.
Ia menambahkan bahwa batalyon nasionalis Ukraina sedang mempersiapkan "provokasi" dan menggunakan penduduk sipil kota-kota Ukraina sebagai tameng manusia.
Kemenhan Rusia menyampaikan perkembangan operasi khusus di Ukraina yakni telah menguasai Kota Krasny Liman, Torskoye, Kremnenaya, Varvarovka dan Borovenki.
Baca Juga: Kondisi Rusia dan Ukraina Tragis, Miliarder Asal Negeri Beruang Merah Dapat 'Hukuman' dari Everton
Igor Konashenkov menegaskan bahwa militer Rusia sedang melakukan operasi untuk meredakan ancaman Ukraina mendapatkan senjata nuklir dan memiliki pangkalan militer NATO yang dipasang di wilayahnya.
Pemerintah Rusia secara berulang kali membantah melakukan pendudukan di Ukraina dan tidak menargetkan warga sipil.