kievskiy.org

Efek Barat Campuri Ukraina Berimbas Perang Satelit, Rusia Dikabarkan Resmi Sanksi AS dan Uni Eropa

PIKIRAN RAKYAT - Awal pekan ini, Kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin membantah klaim bahwa satelit badan antariksa Rusia diduga "kehilangan kendali".

Dia menekankan, bahwa setiap serangan siber terhadap satelit negara itu adalah "casus belli".

Kepala Roscosmos, Dmitry Rogozin, tegas mengatakan Rusia akan menghentikan pengiriman mesin roket ke Amerika Serikat.

"Kami tidak hanya menolak untuk memasok mesin ini [RD-180], tetapi kami juga menolak pemeliharaan mesin yang tersisa. Kami berbicara tentang 24 mesin lagi", kata kepala badan antariksa itu pada Kamis, 3 Maret 2022.

Baca Juga: Tokoh Sentral Militer Rusia Tewas oleh Penembak Jitu Ukraina, Pukulan Pahit bagi Vladimir Putin

Dikutip dari sputniknews.com pada Jumat, 4 Maret 2022, sejak pertengahan 1990-an, 122 mesin RD-180 untuk rudal Atlas telah dikirim ke Amerika Serikat, 98 di antaranya telah digunakan.

Rogozin juga mengumumkan, Rusia akan mengakhiri kerja sama dalam eksperimen di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan Jerman.

"Dengan mempertimbangkan tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima dari rekan-rekan Jerman kami, terutama Pusat Penerbangan dan Kosmonotika Jerman, saya mematikan salah satu teleskop observatorium ruang angkasa kami 'Spektr-RG', yang terletak pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi di titik La Grange L2. Ini adalah misi internasional yang sepenuhnya sipil untuk menjelajahi langit berbintang," kata Rogozin.

Dia mengatakan bahwa Rusia memiliki semua sumber daya penting untuk melakukan eksperimen sendiri.

Baca Juga: Rusia Hancurkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina, Vladimir Putin Mengancam

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat