kievskiy.org

Akan Caplok Tepi Barat Palestina pada 1 Juli, Jadi Keputusan Pertama PM Israel Usai Disidang Korupsi

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan siapapun yang akan menyerang Israel akan mendapatkan balasan telak.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan siapapun yang akan menyerang Israel akan mendapatkan balasan telak. /REUTERS REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, baru saja menghadapi tuntutan pidana terkait kasus yang ia sebut perburuan politik.

Netanyahu hadir dalam sidang di Pengadilan Distrik Yerusalem, atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus yang melibatkan hadiah dari teman-teman miliardernya.

Meskipun sedang menjalani kasus korupsi sebagai Perdana Menteri, Netanyahu tidak memiliki kewajiban hukum untuk mengundurkan diri dari kursinya.

Baca Juga: Billy Syahputra Hendak Jual Rumah Warisan Olga Syahputra, Raffi Ahmad: Rp 17 Miliar Gue Berani

Bahkan dia mengatakan pertempuran di pengadilan tidak akan mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan pekerjaannya.

Baru saja menghadapi persidangan kasus yang tengah dihadapinya, pada Senin 25 Mei 2020, Netanyahu mengungkapkan bahwa Israel tidak akan melewatkan 'peluang bersejarah' untuk memperluas kedaulatannya ke beberapa bagian Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel itu menyebut bahwa langkah tersebut adalah salah satu tugas utama dari pemerintahan barunya.

Baca Juga: Cegah Pemudik Balik ke Kota Asal, Polisi Siapkan 300 Titik Penyekatan

"Ini adalah peluang besar dan kami tidak akan membiarkannya lewat," katanya sehari setelah persidangan korupsinya. Dia menyangkal tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat