kievskiy.org

Kisah Pilu Bocah di Ukraina, Pertama Kali Naik Kereta Bukan untuk Berlibur tapi Kabur dari Peperangan

Kisal pilu bocah berusia 7 tahun asal  Zaporizhzhia terkait pengalaman pertamanya naik kereta untuk kabur dari peperangan.
Kisal pilu bocah berusia 7 tahun asal Zaporizhzhia terkait pengalaman pertamanya naik kereta untuk kabur dari peperangan. /pixabay/441432

PIKIRAN RAKYAT – Bagi Bogdan, bocah berusia 7 tahun asal Zaporizhzhia, pengalaman pertama menaiki kereta api seharusnya merupakan perjalanan yang menyenangkan dan menakjubkan. Namun tidak baginya, ia menaiki kereta api untuk pertama kalinya karena harus melarikan diri bersama ibunya untuk menyelamatkan diri dari perang yang sedang terjadi di negaranya.

Valerya Totskaya (27) sang ibu, dan Bogdan menaiki kereta evakuasi pada hari Selasa dari kampung halaman mereka. Dengan membawa surat-surat, beberapa makanan, pakaian dalam dan apa yang mereka kenakan, sebuah cerita yang digaungkan oleh banyak keluarga yang mencari rute keluar Ukraina.

"Di sana terdapat lautan orang, pria mendorong wanita dan anak-anak lain untuk mendapatkan tempat untuk mereka sendiri, itu tentu saja mengerikan,” katanya saat ditemui di sebuah sekolah di Velke Kapusany, 10 km (6 mil) barat dari perbatasan Slovakia-Ukraina. yang berubah menjadi tempat penampungan, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Nama Soeharto Dihapus dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Alasan Mahfud MD Dicurigai

"Keadaan di kereta sangat panas, beberapa orang mencoba mengunci diri di gerbong kereta, tetapi kondektur mengatakan di setiap tempat tidur empat orang harus duduk, jadi ada 16 orang di setiap gerbong, beberapa dari mereka tidur dengan alas tas mereka di koridor," tuturnya.

Sebelumnya, Totskaya dan anaknya mengatakan ia telah melakukan perjalanan pertamanya dengan kereta api sekitar 1.200 km (745 mil). Mereka berangkat dari Zaporizhzhia, lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang direbut oleh pasukan Rusia pada hari Jumat. Sambil menjelaskan bagaimana putranya belum pernah naik kereta api sebelumnya.

Dia mengatakan mereka kemudian pergi dengan bus ke Uzhhorod, di mana petugas membawa mereka dengan mobil van ke perbatasan. Saat itu Bogdan mengalami kedinginan dan mereka tidak tidur selama dua hari.

Baca Juga: Detik-detik Lippo Mall Kemang Ambruk, Diduga karena Angin Kencang

"Dia menangis 'Bu, aku ingin pulang.' Dan saya berkata: 'anakku, itu tidak mungkin, ada perang yang sedang terjadi'," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat