kievskiy.org

Anggota Parlemen Prancis Peringatkan Uni Eropa: Larangan Minyak Rusia Sama Saja dengan Harakiri

Ilustrasi kilang minyak, Rusia peringatkan harga minyak dunia capai 300 dolar AS akibat sanksi Barat.
Ilustrasi kilang minyak, Rusia peringatkan harga minyak dunia capai 300 dolar AS akibat sanksi Barat. /pixsels

PIKIRAN RAKYAT - Sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa tampaknya tidak membuat Rusia ketakutan dan menghentikan invasi di Ukraina.

Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu justru menilai langkah Uni Eropa setara dengan 'melakukan harakiri'.
 
Harakiri atau Seppuku merupakan istilah yang semakin dikenal luas di Jepang pada era restorasi Meiji tahun 1868.

Hara berarti perut, sedangkan Kiri dari kata Kuru berarti menusuk atau memotong. Sehingga Harakiri adalah ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut sendiri.
 
 
Hal itu disampaikan anggota parlemen Prancis dan Kandidat Presiden, Marine Le Pen kepada saluran TV France-2.
 
Menurutnya, proposal Uni Eropa untuk memberlakukan embargo pada pengiriman minyak Rusia adalah langkah yang tidak tepat.
 
"Mencoba menyakiti Rusia dengan melakukan harakiri adalah metode yang buruk," kata Marine Le Pen, Rabu, 9 Maret 2022.
 
Dia menekankan bahwa ekonomi Uni Eropa justru berisiko mati jika menerapkan pemberlakuan embargo tersebut.
 
 
"Dalam hal ini, ekonomi kita berisiko mati terlebih dahulu dan sepertinya saat ini itulah yang kita cita-citakan untuk dilakukan," tutur Marine Le Pen.
 
Dia menuturkan bahwa penggunaan kebijakan tersebut justru berarti memberi sanksi kepada Prancis.
 
Kemudian jika hal itu terjadi, ekonomi Prancis justru akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.
 
"Penggunaan instrumen ini berarti memberi sanksi kepada rakyat, perusahaan, dan ekonomi Prancis yang akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih," ujar Marine Le Pen.
 
 
Calon Presiden Prancis itu menambahkan bahwa dampak dari langkah yang diambil Uni Eropa kemungkinan bisa menjadi lebih buruk daripada yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19.
 
Oleh karena itu, cara terbaik untuk menyelesaikan krisis bukanlah sanksi, tetapi dengan menggunakan alat diplomatik.
 
"Dampak dari langkah ini mungkin berubah menjadi lebih buruk daripada konsekuensi dari pandemi. Cara terbaik untuk menyelesaikan krisis adalah dengan menggunakan alat diplomatik," kata Marine Le Pen, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari TASS, Kamis, 10 Februari 2022.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat