kievskiy.org

Martabat Pemimpin Korea Utara Dicoreng, Akses Komunikasi ke Korsel Diputus

PEMIMPIN Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, 2 Mei 2020.*
PEMIMPIN Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, 2 Mei 2020.* /KCNA via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Hubungan dua Korea kembali memanas, setelah adanya selebaran anti-Korea Utara, yang tanpa henti menembus perbatasan demiliterasi.

Kantor Berita Korea Utara (KCNA) merilis bahwa negara itu sangat marah karena Korea Selatan membiarkan para pembelot melakukannya, dan mencoreng martabat pemimpin tertinggi Korut.

Oleh karenanya, Korut akan memutuskan hotline dengan Korea Selatan sebagai langkah pertama menuju menutup semua cara kontak dengan Seoul, demikian dilansir Reuters.

 Baca Juga: Ingin Jadi Sopir Raffi Ahmad, Dorce Gamalama Bantah Tudingan Terhimpit Masalah Ekonomi

"Saluran komunikasi reguler sangat dibutuhkan selama krisis, dan untuk alasan itu Korea Utara memotongnya untuk menciptakan suasana risiko yang tinggi," ujar Daniel Wertz, dari Komite Nasional Korea Utara yang berbasis di AS, melalui Twitter.

"Ini adalah permainan usang untuk Pyongyang, tapi tetap saja berbahaya."

Selasa, 9 Juni 2020 siang ini, Korea Utara akan menutup jalur komunikasi di kantor penghubung antar-Korea, dan hotline antara dua militer dan kantor kepresidenan, kata laporan itu.

 Baca Juga: Seorang Terduga Teroris di Kabupaten Cirebon Berhasil Ditangkap Tim Densus 88

Orang-orang Korea Utara "marah dengan perilaku licik dan licik dari otoritas Korea Selatan yang dengannya kita masih memiliki banyak hal untuk diselesaikan," kata KCNA. 

"Kami telah mencapai kesimpulan bahwa tidak perlu duduk berhadap-hadapan dengan pihak berwenang Korea Selatan dan tidak ada masalah untuk berdiskusi dengan mereka, karena mereka hanya membangkitkan kekecewaan kami," kata KCNA.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat