kievskiy.org

Profesor Asal AS Soroti Sikap Indonesia Tidak Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina: Pengecut Diplomatik Belaka

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /BPMI Setpres


PIKIRAN RAKYAT - Zachary Abuza, seorang profesor di National War College di Amerika Serikat menyoroti sikap pemerintah Indonesia yang tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Pemerintahan Presiden Jokowi diketahui bersikap netral atas invasi Rusia karena khawatir akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Zachary Abuza mengatakan Rusia bagi Indonesia tidak telalu penting karena hanya mitra dagang kecil. Selain itu, upaya Rusia untuk menumbuhkan Indonesia sebagai klien senjata juga tak berhasil.

Baca Juga: Pengunjung Bisa Pakai Shuttle Bus Gratis ke Lokasi Jakarta Auto Week 2022

"Bagi Rusia, cukup dengan membuat Indonesia tidak secara langsung mengutuk mereka atau bahkan menggunakan istilah 'invasi'," kata Abuza, dikutip dari SCMP, Kamis, 17 Maret 2022.

Dia juga menggambarkan sikap Indonesia terhadap Ukraina sebagai "pengecut diplomatik belaka".

Zachary Abuza justru menyoroti Nahdlatul Ulama (NU) bisa menjadi kelompok yang memberikan kepeduluan terhadap hak asasi manusia (HAM) seperti yang terjadi di Ukraina.

Ia menyebut NU sebagai kelompok Islam terbesar di dunia bisa menemukan jalan tengah untuk mengutuk invasi Rusia.

Baca Juga: Media Asing Soroti Rusia dan Ukraina Berebut Dukungan Nahdlatul Ulama, Kelompok Islam Terbesar di Dunia

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan komentarnya terkait upaya gagal dialog damai antara Rusia-Ukraina. Ia menggambarkan situasi perang di Ukraina akan menjadi pengungsi terbesar sepanjang abad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat