kievskiy.org

Laporan: PM Israel Naftali Bennett Disebut Jadi Mediator Utama Rusia-Ukraina, Ada Rencana Gencatan Senjata

Naftali Bennett tawarkan Israel jadi mediator perang Rusia-Ukraina.
Naftali Bennett tawarkan Israel jadi mediator perang Rusia-Ukraina. /Evgeny Biyatov/Sputnik-Kremlin via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dilaporkan menjadi mediator utama antara Rusia-Ukraina. Hal itu disampaikan oleh tiga pejabat yang dekat dengan pembicaraan kedua negara tersebut.

Menurut para pejabat tersebut, pembicaraan yang dimediasi oleh Naftali Bennett mengarah pada draf pertama perjanjian gencatan senjata yang saat ini sedang dibahas, menurut laporan Financial Times, dikutip dari Jerussalem Post, Kamis, 17 Maret 2022.

Laporan menyebutkan, rencana gencatan senjata akan melibatkan penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina. Penarikan itu juga terjadi dengan imbalan Ukraina harus membatalkan rencana bergabung dengan NATO dan membatasi kekuatan militernya.

Baca Juga: Indra Kenz Dituding Hilangkan Barang Bukti, Polisi Kesulitan Ungkap Dalang di Balik Binomo

Mykhailo Podolyak selaku penasihat Presiden Volodymyr Zelensky membuat cuitan di Twitter bahwa "draf" yang diterbitkan oleh Financial Times "mewakili posisi pihak Rusia. Tidak lebih."

Dia menambahkan Ukraina telah memiliki posisi sendiri sehingga jalan mengakhiri perang akan sulit.

"Satu-satunya hal yang kami konfirmasikan pada tahap ini adalah gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia dan jaminan keamanan dari sejumlah negara," kata Mykhailo Podolyak di Twitter-nya, Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: Joe Biden Sebut Vladimir Putin Penjahat Perang, Kecaman Paling Keras di Antara Pejabat AS

Laporan Financial Times mengklaim Naftali Bennett memimpin negosiasi mengingat kunjungan mendadaknya ke Moskow pada 5 Maret lalu dan secara terus-menerus melakukan panggilan telepon dengan Putin dan Zelensky.

Diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya, Naftali Bennett mengusulkan Israel menjadi penengah antara Rusia-Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat